Tidak ada asupan selama kurang lebih 13 jam membuat sebagian orang menghindari aktivitas fisik. Salah satunya olahraga. Kebanyakan orang khawatir bila olahraga membuat dirinya haus dan kelelahan, sehingga mengganggu kelancaran berpuasa. Padahal jika dilakukan dengan benar, olahraga justru bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama berpuasa.
Kenapa Harus Tetap Olahraga Saat Puasa?
Sebuah studi menyebutkan bahwa berpuasa selama 30 hari berturut-turut tanpa berolahraga mengurangi kekuatan dan kebugaran tubuh. Berhenti berolahraga selama sebulan saat puasa punya efek yang sama dengan tidak berolahraga selama empat bulan. Maka itu, para ahli menyarankan agar kamu tetap berolahraga selama puasa dengan jenis dan intensitas yang disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Olahraga saat puasa membantu tubuh membakar lemak lebih banyak, sehingga membantu proses penurunan berat badan. Proses pembakaran lemak dikendalikan oleh sistem saraf simpatik. Saraf ini menjadi aktif saat kamu berolahraga di saat tubuh kekurangan pasokan makanan. Itu mengapa kombinasi antara puasa dan olahraga bisa memaksimalkan proses pembakaran lemak di dalam tubuh. Namun, tidak semua orang diperbolehkan olahraga saat puasa, khususnya bagi pengidap diabetes tipe 1. Pengidap penyakit lain boleh berolahraga asal mendapat persetujuan dan sepengetahuan dokter.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga Saat Puasa?
Olahraga yang dilakukan sembarangan saat perut kosong berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, yakni membuat tubuh lemas, pusing, dan dehidrasi. Olahraga berat yang dipaksakan saat puasa juga menyebabkan kerusakan otot dan meningkatkan hormon stres dalam tubuh. Maka sebelum olahraga saat puasa, kamu perlu mencari tahu waktu yang tepat untuk melakukannya.
Waktu yang tepat untuk berolahraga saat puasa adalah sebelum berbuka puasa sambil ngabuburit, setelah berbuka puasa (tepatnya setelah salat Tarawih), dan setelah sahur. Jika kamu berolahraga setelah sahur, cukup lakukan olahraga berintensitas ringan agar tubuh tidak kelelahan dan dehidrasi. Kamu bisa berolahraga sekitar 20-30 menit sehari. Jenis olahraga yang direkomendasikan adalah berjalan santai, yoga, bersepeda, dan tai chi.
Hal lain yang perlu diperhatikan saat berolahraga di bulan puasa adalah asupan makanan. Ada baiknya konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium dan vitamin D agar kesehatan tulang terjaga selama berolahraga saat puasa. Di antaranya meliputi bayam, kubis, kedelai, ikan sarden, oatmeal, ikan tuna, ikan mackerel, hati sapi, keju, kuning telur, serta susu dan produk olahannya.
Kalsium dan vitamin D juga bisa dipenuhi dengan konsumsi suplemen harian sebelum sahur ataupun setelah berbuka puasa. Menjaga kesehatan tulang saat puasa baik untuk mendukung aktivitas harian agar tetap aktif sepanjang hari selama bulan Ramadan. Pastikan juga kamu memenuhi kebutuhan cairan, setidaknya delapan gelas air putih sehari, agar tubuh tidak dehidrasi ketika berolahraga. Kebutuhan cairan bisa dipenuhi dengan menerapkan pola 2-4-2, yakni minum dua gelas air putih saat berbuka, empat gelas air putih saat makan malam, dan dua gelas air putih saat sahur.